Minggu, 05 Juni 2016

Resensi Film Interstellar


Sutradara   : Christopher Nolan
Produser   : Emma Thomas
                   Christopher Nolan
                 Lynda Obst
Penulis : Jonathan Nolan
                 Christopher Nolan
Pemeran    :  Matthew McConaughey
                  Anne Hathaway
                 Jessica Chastain
                  Michael Caine
                           Bill Irwin

                        Ellen Burstyn
Musik : Hans Zimmer
Sinematografi : Hoyte van Hoytema
Penyunting : Lee Smith
Perusahaan : Syncopy
Produksi   : Lynda Obst Productions
                 Legendary Pictures
Distributor : Paramount Pictures
                 (Amerika Utara)
                   Warner Bros. Pictures
                 (kawasan lain)
Tanggal rilis : 26 Oktober 2014 (perdana)
                 5 November 2014 (Amerika Utara)
                 7 November 2014 (Britania Raya)
Durasi : 169 menit
Negara : Amerika Serikat
                 Britania Raya
Bahasa : Inggris
Anggaran  : $165 juta
 
Sinopsis :
Interstellar adalah film petualangan fiksi ilmiah tahun 2014 yang disutradarai Christopher Nolan. Dibintangi Matthew McConaughey, Anne Hathaway, Jessica Chastain, dan Michael Caine, film ini mengisahkan para penjelajah luar angkasa yang terbang melintasi lubang cacing untuk mencari planet baru yang dapat dihuni manusia. Naskahnya ditulis oleh Jonathan Nolan dan Christopher Nolan; Christopher memadukan idenya dengan naskah yang dirintis adiknya pada tahun 2007 untuk Paramount Pictures dan produser Lynda Obst. Ia memproduseri film ini bersama Obst dan istrinya, Emma Thomas. Fisikawan teori Kip Thorne yang karya-karyanya menginspirasi Interstellar menjabat sebagai produser eksekutif dan konsultan ilmiah film ini.

Pada masa depan, Bumi tidak lagi mampu menopang kebutuhan umat manusia. Ladang pertanian sering rusak akibat hawar, badai debu menerjang daratan, dan umat manusia kembali ke peradaban bertani tanpa negara. Cooper, mantan pilot uji coba NASA yang menjadi petani, tinggal bersama keluarganya, termasuk bapak tirinya, putranya Tom, dan putrinya yang berusia sepuluh tahun—biasa dipanggil "Murph"—yang percaya bahwa rumah mereka dihantui oleh hantu yang berusaha berkomunikasi dengannya. Setelah menantang Murph untuk membuktikan keberadaan hantu melalui penyelidikan ilmiah, Cooper menemukan bahwa hantu tersebut memandu mereka ke pangkalan rahasia NASA yang dipimpin Profesor Brand.

Brand mengungkapkan kepada Cooper bahwa perjuangan manusia untuk bertahan hidup semakin sia-sia. Ia mengusulkan solusi berupa kolonisasi galaksi lain. Cooper direkrut untuk menerbangkan Endurance, wahana antariksa uji coba dengan misi mencari planet layak huni melewati lubang cacing yang terbentuk di orbit Saturnus. Endurance akan mengikuti jejak Misi Lazarus, serangkaian wahana berawak yang dikirim melintasi lubang cacing untuk mempelajari kelayakan beberapa calon planet dalam jangka panjang. Data dari Lazarus mengerucut pada tiga calon planet yang potensial: Miller, Edmunds, dan Mann, masing-masing diberi nama sesuai astronot yang melakukan survei ke sana.

Keputusan Cooper untuk bergabung dengan Endurance sangat mengecewakan Murph. Keduanya pun berpisah secara tidak baik. Cooper, Amelia (putri Brand), fisikawan Rommily, dan geografer Doyle, beserta satu robot serbaguna bernama TARS berangkat menuju Saturnus selama dua tahun sebelum terbang ke galaksi baru. Ketika melintasi lubang cacing, Amelia bertemu makhluk luar dimensi yang ia yakini menaruh lubang cacing untuk menyelamatkan umat manusia.

Setibanya di sana, Endurance mengikuti sinyal yang ditinggalkan ekspedisi Miller, namun menghadapi masalah: calon planet Miller sangat dekat dengan Gargantua, sebuah lubang hitam. Karena tarikan gravitasinya, waktu di permukaan Miller mengalami distorsi. Cooper mengusulkan cara untuk menghemat waktu yang dihabiskan di permukaan. Mereka menemukan bahwa planet tersebut tidak layak huni karena gelombang pasang raksasa yang terus-menerus menerjang permukaannya. Doyle tersapu ombak dan pesawat angkutnya dibanjiri air ketika para awak berusaha mengangkat wahana Miller. Mereka kembali ke Endurance dan mengetahui bahwa waktu telah berlalu selama 23 tahun.

Murph saat itu sudah dewasa dan bergabung dengan NASA. Ia berusaha menyelesaikan permasalahan fisika yang membingungkan Brand selama bertahun-tahun: persoalan mengenai bagaimana manusia dapat keluar dari tarikan gravitasi Bumi secara massal. Brand jatuh sakit dan ia mengaku bahwa tidak ada harapan bahwa Endurance akan pulang dengan selamat. Ia dari dulu mengutamakan "Rencana B", proyek repopulasi massal menggunakan embrio subur untuk merintis kembali spesies manusia.

Karena misi pengambilan data Miller memakan sumber daya yang banyak, Endurance terpaksa memilih antara planet Mann atau Edmunds. Cooper dan Amelia bersitegang; Cooper menganggap Amelia terganggu oleh ikatan emosionalnya terhadap Edmunds. Awak pesawat memutuskan pergi ke planet Mann. Mereka menemukan Mann di planet amonia beku dan membangunkannya dari tidur-beku. Endurance menerima pesan dari Murph yang mengungkapkan bawha Brand telah berbohong soal misi mereka. Cooper menyadari Mann berbohong soal kelayakan planetnya. Karena tak mau mengakui kekalahan atau menjalani hidup dengan rasa malu, Mann membunuh Rommily dan berupaya membunuh Cooper sebelum kabur ke Endurance. Amelia menyelamatkan Cooper dan keduanya mengejar Mann. Mereka tiba tepat pada waktunya saat Mann memaksa berlabuh di Endurance; Mann menewaskan dirinya sendiri ketika palka Endurance kehilangan tekanan udara. Cooper berhasil berlabuh di Endurance dan mengendalikan wahana tersebut.

Menyadari bahwa masih ada harapan untuk membantu Murph dan menyelamatkan umat manusia, Cooper dan Amelia menyusun rencana untuk menerbangkan Endurance ke cakrawala peristiwa (event horizon) Gargantua dan mengirim TARS ke dalamnya untuk mengumpulkan data mengenai singularitas di balik lubang hitam, kemudian melempar pesawatnya dengan bantuan gravitasi ke arah planet Edmunds. Cooper berbohong kepada Amelia dan mengirim pesawatnya sendiri ke Gargantua sehingga Amelia dapat keluar dari tarikan gravitasi. Cooper melontarkan dirinya sebelum pesawatnya hancur, lalu terjebak di ruang luar dimensi tempat waktu tidak bersifat linier dan diwakili oleh kamar tidur Murph. Ia sekarang mampu menyaksikan setiap detik hidup Murph secara bersamaan, lalu menyadari bahwa dirinya adalah hantu Murph dan dapat memancarkan data yang dikumpulkan TARS melalui batasan dimensi agar Murph bisa menyelesaikan persamaan Profesor Brand.

Misi Cooper akhirnya selesai. Makhluk luar dimensi—manusia yang telah berevolusi dan melintasi alam semesta fisik—menutup ruang teserak (tesseract) tersebut dan melepaskan Cooper kembali ke Tata Surya lewat lubang cacing di dekat Saturnus. Ia pun ditemukan oleh sebuah wahana NASA. Ia bangun di wahana NASA yang berperan sebagai pemandu wahana pengangkut manusia lainnya menuju lubang cacing. Cooper akhirnya bertemu kembali dengan Murph yang saat ini merupakan wanita lanjut usia. Setelah mengucapkan kata-kata perpisahan untuk terakhir kalinya, ia mencuri salah satu kapal NASA dan masuk ke lubang cacing untuk mencari Amelia yang telah menemukan sisa-sisa ekspedisi Edmunds sekaligus planet yang dapat menopang kehidupan.



Kelebihan :

-Interstellar berhasil membuat para penonton yakni bahwa manusia bisa melakukan perjalanan Antar Galaxy

- Perjalanan luar angkasa yang begitu fantastis, mengungkap bahwa hal-hal pengetahuan yang tidak diketahui dan diluar jangkauan pengetahuan manusia.

- Storyline dan ending yang sangat tidak terduga.

- Suasana luar angkasa yang begitu sunyi

- Balancing antara sound system sangat pas

Kekurangan :

- Durasi film yang begitu panjang

- Ada beberapa efek terlihat hanya dibuat dari gabungan cahaya saja

Kesimpulan / Saran :

Kami sangat terkesan dengan film ini. Plot, efek planet yang memanjakan mata membuat kami begitu terbuai dan ikut menjelajahi planet dari balik layar. Interstellar Pas untuk mendapatkan nilai 9.5/10.
dan jika anda seorang ayah, pasti merasakan bagaimana intensenya di adegan 10 menit terakhir, disini Christopher Nolan sangat jenius dalam menggabungkan drama dengan science. Jujur saja, mata saya sampai berbinar dan sampai malam masih kepikiran bahwa "THE MOST IMPORTANT thing in LIFE is FAMILY". Pokoknya kerasa banget

Tidak ada komentar:

Posting Komentar